Pages

Subscribe:

Minggu, 25 Desember 2011

KARAKTERISTIK IPS SD

Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG

Mempelajari Konsep dasar IPS berisi tentang konsep, hakikat, dan karakteristik pendidikan IPS SD. Dengan mempelajari materi Konsep dasar IPS ini, diharapkan dapat menjelaskan konsep-konsep IPS yang berpengaruh terhadap kehidupan masa kini dan masa yang akan datang secara kritis dan kreatif. Pembahasan materi ini menerapkan pendekatan antar disiplin yang mengintegrasikan ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Adapun media yang digunakan adalah bahan ajar cetak dan non cetak (web).

Sebagai calon guru SD hendaknya menguasai materi IPS sebagai program pendidikan. Untuk membantu menguasai materi tersebut maka dalam Konsep Pendidikan IPS, disajikan pembahasan hal-hal pokok dan latihan sebagai berikut :

1. konsep pendidikan IPS
2. hakikat pendidikan IPS
3. karakteristik pendidikan IPS di SD

B. TUJUAN

Setelah mempelajari materi Konsep Pendidikan IPS, diharapkan dapat menjelaskan tentang :

1. Pengertian IPS
2. Sejarah IPS di Indonesia
3. Rasional mempelajari IPS di SD
4. Hakikat pengajaran IPS
5. Tujuan pembelajaran IPS di SD
6. Karakteristik pembelajaran IPS di SD

C. RUMUSAN MASALAH

Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Bagaimana pengertian IPS dan konsep Pendidikan IPS?
2. Bagaimana sejarah perkembangan IPS di Indonesia?
3. Apakah hakikat pendidikan atau pengajaran IPS?
4. Apa tujuan dari pembelajaran IPS di SD?


BAB II

HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN IPS

Hakikat IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di manapun mereka berada melalui handphone dan internet. Kemajuan Iptek menyebabkan cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara negara satu dengan negara lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan semakin cepat pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa “orang yang menguasai informasi itulah yang akan menguasai dunia”.

Suatu tempat atau ruang dipermukaan bumi, secara alamiah dicirikan oleh kondisi alamnya yang meliputi iklim dan cuaca, sumber daya air, ketinggian dari permukaan laut, dan sifat-sifat alamiah lainnya. Jadi bentuk muka bumi seperti daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan daerah pegunungan akan mempengaruhi terhadap pola kehidupan penduduk yang menempatinya. Lebih jelasnya Anda dapat mencermati contoh berikut ini.

• Corak kehidupan masyarakat di tepi pantai utara Jawa yang bentuknya landai dengan laut yang tenang dan tidak begitu tinggi serta arus angin yang tidak begitu kencang, sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk mencari ikan. Hal ini disebabkan ikan banyak berkumpul di kawasan laut yang dangkal yang masih tertembus sinar matahari. Oleh karena itu mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Hampir semua pelabuhan-pelabuhan besar di pulau Jawa sebagian besar terletak di pantai utara Jawa.

• Dataran rendah yang meliputi daerah pantai sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut merupakan kawasan yang cadangan airnya cukup, didukung oleh iklimnya yang cocok, merupakan potensi alam yang cocokuntuk dikembangkan sebagai areal pertanian, misalnya Karawang, Bekasi, Indramayu, Subang dan sebagainya. Dataran tinggi yang beriklim sejuk, dengan cadangan air yang sudah semakin berkurang maka sistem pertanian yang dikembangkan adalah pertanian lahan kering dan holtikultura seperti sayuran, buah-buahan, da tanaman hias.

• Lain dengan daerah pegunungan yang memiliki corak tersendiri. Karena sedikitnya persediaan air tanah, mengakibatkan pemukiman penduduk terpusat di lembah-lembah atau mendekati alur sungai. Hal ini dikarenakan mereka berusaha untuk mendapatkan sumber air yang relatif mudah. Ladang yang mereka usahakan biasanya terletak di lembah pegunungan.

Aspek pengaturan dan kebijakan ini termasuk aspek politik

Marilah kita cermati kembali apa yang sudah kita pelajari di atas. Setelah kita pelajari ternyata kehidupan itu banyak aspeknya, meliputi aspek-aspek:

1. hubungan sosial: semua hal yang berhubungan dengan interaksi manusia tentang proses, faktor-faktor, perkembangan, dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu sosiologi

2. ekonomi: berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan manusia, perkembangan, dan permasalahannya dipelajari dalam ilmu ekonomi

3. psikologi: dibahas dalam ilmu psikologi

4. budaya: dipelajari dalam ilmu antropologi

5. sejarah: berhubungan dengan waktu dan perkembangan kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu sejarah

6. geografi: hubungan ruang dan tempat yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia dipelajari dalam ilmu geografi

7. politik: berhubungan dengan norma, nilai, dan kepemimpinan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dipelajari dalam ilmu politik

Tujuan Pendidikan IPS

Berdasarkan pada falsafah negara tersebut, maka telah dirumuskan tujuan pendidikan nasional, yaitu:

membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rokhaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya, dan mencintai sesama manusia sesuai ketentuan yang termaksud dalam UUD 1945.

Berkaitan dengan tujuan pendidikan di atas, kemudian apa tujuan dari pendidikan IPS yang akan dicapai? Tentu saja tujuan harus dikaitkan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan tantangan-tantangan kehidupan yang akan dihadapi anak. Berkaitaan dengan hal tersebut, kurikulum 2004 untuk tingkat SD menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004), bertujuan untuk:

1. mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.

2. mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial

3. membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

4. meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.

Sejalan dengan tujuan tersebut tujuan pendidikan IPS menurut (Nursid Sumaatmadja. 2006) adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian social yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara” Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu : (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4) keterampilan (Oemar hamalik. 1992 : 40-41).

Untuk lebih jelasnya akan dibahas satu persatu.

Pengetahuan dan Pemahaman

Salah satu fungsi pengajaran IPS adalah mentransmisikan pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat berupa fakta-fakta dan ide-ide kepada anak.

Sikap belajar

IPS juga bertujuan untuk mengembangkan sikap belajar yang baik. Artinya dengan belajar IPS anak memiliki kemampuan menyelidiki (inkuiri) untuk menemukan ide-ide, konsep-konsep baru sehingga mereka mampu melakukan perspektif untuk masa yang akan datang.

Nilai-nilai sosial dan sikap

Anak membutuhkan nilai-nilai untuk menafsirkan fenomena dunia sekitarnya, sehingga mereka mampu melakukan perspektif. Nilai-nilai sosial merupakan unsur penting di dalam pengajaran IPS. Berdasar nilai-nilai sosial yang berkembang dalam masyarakat, maka akan berkembang pula sikap-sikap sosial anak. Faktor keluarga, masyarakat, dan pribadi/tingkah laku guru sendiri besar pengaruhnya terhadapa perkembangan nilai-nilai dan sikap anak.

Keterampilan dasar IPS

Anak belajar menggunakan keterampilan dan alat-alat studi sosial, misalnya mencari bukti dengan berpikir ilmiah, keterampilan mempelajari data masyarakat, mempertimbangkan validitas dan relevansi data, mengklasifikasikan dan menafsirkan data-data sosial, dan merumuskan kesimpulan.

Karakteristik Pendidikan IPS SD

Untuk membahas karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.

1. Materi IPS

Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:

a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.

c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga.

2. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS

Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum” (Mukminan, 1996:5).

Sebutan Masa Sekolah Dasar, merupakan periode keserasian bersekolah, artinya

anak sudah matang untuk besekolah. Adapun kriteria keserasian bersekolah adalah sebagai berikut.

1. Anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan teman-teman sebaya, tidak boleh tergantung pada ibu, ayah atau anggota keluarga lain yang dikenalnya.

2. Anak memiliki kemampuan sineik-analitik, artinya dapat mengenal bagian-bagian dari keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali bagian-bagian tersebut.

3. Secara jasmaniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah.

Menurut Preston (dalam Oemar Hamalik. 1992 : 42-44), anak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Anak merespon (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek dari dunia sekitarnya.Anak secara spontan menaruh perhatian terhadap kejadian-kejadian-peristiwa, benda-benda yang ada disekitarnya. Mereka memiliki minat yang laus dan tersebar di sekitar lingkungnnya.

2. Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui.

3. Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu, mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat

4. Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau terperinci yang seringkali kurang penting/bermakna

5. Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya. Misalnya pula dapat dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah.

Berkaitan dengan atmosfir di sekolah, ada sejumlah karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di SD.

1. Karakteristik pada Masa Kelas Rendah SD (Kelas 1,2, dan 3)

a. Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah

b. Suka memuji diri sendiri

c. Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya tidak penting

d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan dirinya

e. Suka meremehkan orang lain

2. Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6).

a. Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari

b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis

c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus

d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah.

Menurut Jean Piagiet, usia siswa SD (7-12 tahun) ada pada stadium operasional konkrit. Oleh karena itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa, misalnya penggalan waktu belajar tidak terlalu panjang, peristiwa belajar harus bervariasi, dan yang tidak kalah pentingnya sajian harus dibuat menarik bagi siswa.

BAB III

IPS merupakan bidang studi baru, karena dikenal sejak diberlakukan kurikulum 1975. Dikatakan baru karena cara pandangnya bersifat terpadu, artinya bahwa IPS merupakan perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi. Adapun perpaduan ini disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama yaitu manusia.

Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk mengenal masyarakat siswa dapat beljar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara langsung melalui pengalaman hidupnya ditengah-tengah msyarakat. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional dan bertanggungjawab dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan.

5 KARAKTERISTIK IPS MENURUT AHLI ASING :

1.  Menurut AK .Ellis (1991) 
       alasan diajarkannya ips sebagai pelajaran disekolah adalah :
  • IPS memberika tempat bagi siswa untuk belajar dan mempraktekkan demokrasi, hal ini dapat dilihat dari proses demokrasi yang terjadi dikelas, misalnya pada saat pemilihan ketua kelas maupun belajar menghargai pendapat dengan cara membuat forum diskusi.
  • IPS dirancang untuk membantu siswa menjelaskan “dunianya”
  • IPS adalah sarana untuk pengembangan diri siswa secara 
  • IPS membantu siswa memperleh pemahaman mendasar (fundamental understanding ) tentang sejarah , geografi dan ilmu -ilimu sosial lainnya,memang sudah diketahui dalam ips memang ada 3 hal penting yaitu dimansi waktu , ruang atau tempat dan dimensi udara, dimensi waktu berhubungan dengan masa kini, masa lampu dan masa datang dan kita tidak bisa menghindari itu karena waktu adalh dimensi yang sangat penting bagi kehidupan kita,dimensi ruang atau tempat berkaitan dengan tempat  sekolah , perumahan ,perkebunan dll,kita memperluakan ruang untuk membangun rumah, berolahraga ,berkebun dll disamping itu kita membutuhkan udara segar untuk bernafas,semua itu dirangkum jadi satu dalam ilmu pengetgahuan sosial (IPS)
  • IPS meningkatkan kepekaan-kepekaan siswa terhadap masalah-masalah sosial,ilmu pengetahuan sosial mengajari kita bagaimana hidup bersama.para siswa berhubungan dengan orang lainnya,dalam hal ini IPS mengajarkan anak untuk menghargai orang laian dan berinteraksi  dengan lingkungan lainnya sehingga dia akan peka terhadap apa saja yang terjadi disekitarnya.
2. Menurut Barr dkk
     Merumuskan tiga perspektif tradisi utama dalam IPS,tradisi tersebut adalah :
  • IPS diajarkan sebagai nilai pewarisan kewarganegaraan (citizenship transmission)
  • IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu sosial
  • IPS diajarkan sebagai reflektif inquir
3. Roberta Woolover dan Kathryn P. Scoot (1987)
      merumuskan ada lima perspektif dalam mengajarkan IPS . Kelima perspektif tersebut tidak
      berdiri masing-masing, bisa saja ada yang merupakan gabungan dari perspektif yang lain.
      Kelima perspektif tersebut ialah:
  •  IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (citizenship transmission).
  • IPS diajarkan sebagai Pendidikan ilmu-ilmu sosial
  • IPS diajarkan sebagai cara berpikir reflektif (reflective inquiry).
  • IPS diajarkan sebagai pengembangan pribadi siswa.
  • IPS diajarkan sebagai proses pengambilan keputusan dan tindakan yang rasional.
4. Diana Nomida Musnir dan Maas DP (1998) 
     mendeskripsikan hakikat Pendidikan IPS adalah berbagai konsep dan prinsip yang terdapat dalam
     ilmu-ilmu sosial, misalnya tentang kependudukan, kriminalitas, tentang korupsi dan kolusi dan
     sebagainya yang dikemas untuk kepentingan pendidikan dalam rangka upaya pencapaian tujuan
     pendidikan diberbagai jenjang pendidikan. Berbagai realitas tersebut dijelaskan melalui
     pendekatan multi dimensi arah dalam melakukan berbagai prinsip dan generalisasi yang
     terdapat dalam ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial,
    geografi dan ilmu politik
5. John Jarolimek, (1971:4)
     mengatakan “the social studies have been defined as those portion of
     the social sciences selected for instructional purpose”. Kemudian disebut pula bahwa ilmuilmu
     sosial yang mendukung social studies, adalah history, sosiology, political science, Social
     psychologi, philosophy, antroplogy and economic yang dapat diterjemahkan bahwa
     IPS  adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dalam lingkungan hidupnya, yaitu mempelajari
     kegiatan hidup manusia dalam kelompok yang disebut masyarakat dengan menggunakan
     berbagai disiplin ilmu sosial (social sciences), sepertinya: sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah,
     antropologi, psikologi sosial, dan sebagainya, juga dengan humaniora dan ilmu kealaman. >
hidupannya. 

Karakteristik Pendidikan IPS SD
Untuk membahas karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.
1. Materi IPS
Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:
a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.
b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.
c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.
d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian, permainan, keluarga.
2. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagaian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum” (Mukminan, 1996:5).
Sebutan Masa Sekolah Dasar, merupakan periode keserasian bersekolah, artinya
anak sudah matang untuk besekolah. Adapun kriteria keserasian bersekolah adalah sebagai berikut.
1. Anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan teman-teman sebaya, tidak boleh tergantung pada ibu, ayah atau anggota keluarga lain yang dikenalnya.
2. Anak memiliki kemampuan sineik-analitik, artinya dapat mengenal bagian-bagian dari keseluruhannya, dan dapat menyatukan kembali bagian-bagian tersebut.
3. Secara jasmaniah anak sudah mencapai bentuk anak sekolah.
Menurut Preston (dalam Oemar Hamalik. 1992 : 42-44), anak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Anak merespon (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek dari dunia sekitarnya.Anak secara spontan menaruh perhatian terhadap kejadian-kejadian-peristiwa, benda-benda yang ada disekitarnya. Mereka memiliki minat yang laus dan tersebar di sekitar lingkungnnya.
2. Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui.
3. Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu, mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat
4. Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau terperinci yang seringkali kurang penting/bermakna
5. Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya. Misalnya pula dapat dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah.
Berkaitan dengan atmosfir di sekolah, ada sejumlah karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di SD.
1. Karakteristik pada Masa Kelas Rendah SD (Kelas 1,2, dan 3)
a. Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah
b. Suka memuji diri sendiri
c. Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya tidak penting
d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan dirinya
e. Suka meremehkan orang lain
2. Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6).
a. Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari
b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis
c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus
d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah.
Menurut Jean Piagiet, usia siswa SD (7-12 tahun) ada pada stadium operasional konkrit. Oleh karena itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa, misalnya penggalan waktu belajar tidak terlalu panjang, peristiwa belajar harus bervariasi, dan yang tidak kalah pentingnya sajian harus dibuat menarik bagi siswa.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Kuranh contohnya gan

Blogger mengatakan...

Let me tell you something...

This might sound kind of creepy, maybe even kind of "strange"

WHAT if you could simply click "PLAY" and LISTEN to a short, "musical tone"...

And suddenly bring MORE MONEY to your LIFE?

And I'm really talking about BIG MONEY, even MILLIONS of DOLLARS!!!

Sounds way too EASY? Think it couldn't possibly be REAL???

Well, I'll be the one to tell you the news...

Many times the greatest blessings in life are also the SIMPLEST!!!

Honestly, I will provide you with PROOF by allowing you to listen to a REAL "miracle money-magnet tone" I developed...

You simply press "PLAY" and watch money coming right into your life. starting almost INSTANTLY.

CLICK here to experience the magical "Miracle Money Sound Frequency" - it's my gift to you!!!

galliahadden mengatakan...

Thinkpad X1 Titanium | Product Details & Key Details
The Thinkpad X1 Titanium is a powerful micro touch titanium trim premium 3.7-inch OLED display. The device titanium apple watch band is ceramic vs titanium designed titanium guitar chords to titanium vs ceramic flat iron enable gamers to enjoy the fullest of immersive experiences

Posting Komentar